juara taekwondo tingkat internasional

Juara Taekwondo Internasional

TRITIS

13 Januari 2015 1:07 WIB Category: SmCetak, Suara Muria A+ / A-

TEKUNI bela diri berbuah prestasi mungkin itulah yang dirasakan Mei Handayani. Meskipun baru duduk di bangku kelas X SMA, perempuan kelahiran 22 Mei 1999 ini menjuarai kejuaraan taekwondo tingkat internasional.
”Pertama kali saya meraih juara tingkat internasional saat duduk di SD. Terakhir itu juara pertama kompetisi taekwondo tingkat internasional di Bali pada 2014 lalu,” kata dara yang akrab di panggil Mei ini.
Tidak saja dua kompetisi itu, perempuan yang baru genap berusia 16 tahun pada Mei mendatang sudah mengoleksi banyak piala dan medali. Tercatat ada lima piala dan belasan medali yang berhasil dibawa pulang.
”Kalau kebanyakan itu justru untuk tingkat nasional. Termasuk dalam kejuaraan Porprov dan kompetisi se-Jawa Bali yang baru saja saya ikuti pada 2014,”tambahnya.
Dalam kompetisi tingkat internasional itu, tentu saja diikuti atlet yang berasal dari luar negeri.
Seperti Malaysia, Australia, Amerika Serikat, Korea, Cambodia, Laos, Thailand, Denmark dan tentu juga seluruh penjuru Tanah Air. ”Tapi meski begitu tentu saja saya tidak minder justru merasa tertantang. Karena bisa berjuang untuk Tanah Air,” imbuhnya.
Tentu saja, prestasi itu tidak begitu saja didapatkannya. Putri Karjani dan Samini ini sudah giat berlatih taekwondo sejak duduk di kelas 2 SD. Dukungan positif dari kedua orang tua juga diakuinya banyak membantunya dalam meraih semua prestasinya.
”Meskipun olahraga ini tergolong olahraga ekstrem namun orang tua tidak pernah melarang. Orang tua justru bangga dan banyak memberi motivasi untuk menjadi atlet taekwondo. Tentu selama tidak disalahgunakan,” ujarnya.
Perempuan yang saat ini tinggal di Desa Sidokerto, Kecamatan Kota ini mengaku, tidak pernah kapok dalam menekuni olahraga yang menggunakan kekuatan fisik ini. Bahkan, sekalipun terkadang tubuhnya harus terluka. ”Pada 2014, saat latihan untuk kejuaraan tingkat Jawa Bali di Jogyakarta bibir saya sampai sobek dan harus dijahit empat jahitan. Itu karena terkena tendangan lawan latihan saya yang kebetulan laki-laki. Tapi meski begitu walaupun keesokan hari seusai dijahit saya langsung berlatih lagi,” terang siswi SMA 1 Pati ini.(Beni Dewa-45)

Sumber :  http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/juara-taekwondo-internasional/